Light Rail Transit Palembang |
Apalagi hari ini penumpang yang mencoba LRT tidak terlalu penuh sesak sehingga memudahkan bagi warga dan pendatang untuk mencobanya.
LRT Sumsel ini berangkat dari stasiun DJKA menuju Stasiun Bandara SMB II. Kebanyakan penumpang adalah keluarga yang ingin berpiknik mengelilingi Kota Palembang.
"Ini masih free tiket," tutur petugas di loket tiket LRT.
Terlihat para orang tua membawa anak-anak untuk menikmati perjalanan dengan LRT. Karena jumlah penumpang sedikit, tidak perlu ada momen desak-desakan seperti yang terlihat di KRL Jakarta saat hari libur.
Tak sedikit penumpang yang sibuk berfoto ria bersama maupun selfie setelah berada dalam LRT yang masih bersih dan terawat tersebut.
Sementara sebagian penumpang lainnya memilih menikmati pemandangan yang terlihat di luar selama perjalanan.
Terutama ketika melewati Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang membentang luas di tengah Kota Palembang. Jika beruntung, warga yang menumpang LRT pada sore hari bisa menikmati pemandangan sunset yang cantik saat melewati Jembatan Ampera.
Apalagi, LRT ini juga berhenti di Stasiun Jembatan Ampera. Warga bisa duduk sejenak di sana untuk menikmati suasana sore hari Sungai Musi.
"Ini jalan-jalan sambil mau ke tempat keluarga," tutur Intan, salah satu penumpang LRT yang menumpang bersama keluarganya.
Secara keseluruhan lingkungan stasiun LRT Sumsel ini masih tampak sangat bersih dan terjaga baik. Di beberapa sudut stasiun disiapkan tempat sampah. Selain itu ada jalur kuning penanda untuk jalannya warga tunanetra.
Hanya saja tak banyak kursi tunggu yang disediakan bagi penumpang yang menunggu LRT. Karena itu, sebagian penumpang terpaksa harus berdiri menunggu LRT yang cukup lama datang ke stasiun.
Saat ini, tiket masuk LRT masih berupa karcis dari secarik kertas kecil. Penumpang harus menjaga agar tiket itu tidak rusak, kusut maupun sobek karena keluar masuk stasiun hanya bisa dilakukan dengan scanning karcis tiket tersebut.
0 comments:
Posting Komentar