Bripda M Faturahman Ismail |
Dokter menyimpulkan korban meninggal akibat tulang rusuknya rusak. Luka itu menyebabkan terjadinya gangguan jantung.
Selain itu, korban mengalami luka memar pada dada sebelah kiri, luka memar pada perut bagian bawah. Luka itu diduga akibat tendangan dan pukulan Bripda Zulfikar dan Bripda Fislan.
Tak hanya itu, dokter juga menemukan pembungkus dan permukaan jantung korban kemerahan. Selain itu, terdapat resapan darah pada otot perut bawah.
Untuk memastikan kronologi kematian korban, Propam Polda Sultra melakukan pra-rekonstruksi di Barak Dalmas Polda Sultra.
Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Iryanto mengatakan, Bripda Faturahmandianiaya dua seniornya di dalam barak.
Menurut Kapolda, peristiwa bermula pada Senin (3/9/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Korban yang baru pulang patroli dipanggil dua seniornya ke barak. Korban tidak sendiri, ada 19 orang rekannya dipanggil dua seniornya, Bripda Sulfikar dan Bripda Fislan.
“Pelaku Zulfikar memukul bagian dada korban menggunakan tangan kosong sebanyak 1 kali, kemudian pelaku lainnya bernama Fislan juga ikut memukul korban pada bagian dada sebanyak 1 kali juga tangan kosong,” jelas Brigjen Iryanto.
Bripda Sulfikar dan Bripda Fislan bergantian memukul dan menendang korban di bagian dada dan perut.
Saat dihujani pukulan, Bripda Fatur langsung sesak napas. Namun, saat sesak napas dikira hanya sakit biasa dan tak dipedulikan oleh kedua pelaku.
Korban sempat pingsan selama beberapa lama. Saat diperiksa oleh sejumlah rekannya, ternyata korban sudah tidak bergerak.
Korban kemudian dibawa oleh rekan-rekannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Senin (3/9) sekitar pukul 01.45 Wita.
Korban yang merupakan warga asal Kabupaten Konawe ini mendapat pertolongan pertama dengan cara memompa jantung korban dan menginfus. Namun nyawa Bripda Fatur tidak tertolong akibat luka dalam yang sangat parah dan dinyatakan meninggal dunia pukul 04.00 Wita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat retak pada tulang rusuk sebelah kiri. Kemudian ada kemerahan pada pembungkus jantung. Lalu luka memar yang menyebabkan terjadinya gangguan jantung akibat trauma tumpul yang keras dan kuat.
“Ada memar juga retak dalam tubuh korban akibat hantaman benda tumpul. Itu diduga kuat sebagai penyebab meninggalnya korban,” beber salah seorang sumber di Polda Sultra.
0 comments:
Posting Komentar