Pacuankuda - Semoga menjadi teladan dan pengingat bahwa harta yang dibawa mati adalah yang diamalkan
Siapa yang nggak kenal dengan Syekh Ali Jaber? Sosok yang sudah malang melintang di dunia dakwah tersebut sangat dikagumi oleh banyak orang. Pribadinya yang murah senyum selalu membuat siapa pun tenang dan menyukai caranya menyampaikan ceramah. Namun, pada 14 Januari lalu seluruh masyarakat Indonesia dikejutkan dengan wafatnya beliau. Banyak yang merasa sedih atas kabar tersebut.
Bolak balik menghiasi layar kaca televisi membuat banyak orang akan berpikir bahwa kehidupan Syekh Ali Jaber bergelimang dengan harta. Sayangnya, tidak begitu pengakuan yang keluar dari adik kandung beliau yakni Syekh Muhammad Jaber. Banyak hal yang diungkapkan oleh Syekh Muhammad Jaber terkait dengan kehidupan sederhana yang dijalani oleh kakaknya.
Rumahnya mengontrak
Pada akun YouTube di tanggal 24 Januari lalu, Syekh Muhammad Jaber mengatakan bahwa kakaknya tak memiliki rumah pribadi. Selama ini, beliau hanya tinggal dalam rumah kontrakan yang bertempat di Rawamangun. Bahkan ia juga mengabarkan bahwa rumah kontrakan tersebut belum diperpanjang hingga hari di mana Syekh Ali Jaber meninggal.
Namun, beruntungnya ada seorang sahabat dekat yang berkenan dan berbaik hati untuk membayarkan uang kontrakan tersebut. Kabar ini sekaligus membantah adanya isu terkait Syekh Ali Jaber yang memiliki properti berupa vila mewah dan menjualnya di akun sosial media miliknya. Faktanya, vila yang dipromosikan oleh pria kelahiran Madinah tersebut bukanlah miliknya, melainkan milik salah seorang teman dan beliau hanya membantu mempromosikan vila tersebut.
Nggak punya mobil pribadi
Masjid tersebut konon dijadikan sebagai tempat untuk syiar agama Islam. Sebagai anak sulung dari 12 bersaudara, pria bernama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini memang kerap dituntut untuk meneruskan perjuangan dari ayahnya dalam menyiarkan agama Islam. Bahkan tak jarang ayahnya bersikap sangat keras saat beliau kecil apabila tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik.
Uang di rekening cuma sejuta
0 comments:
Posting Komentar