Pacuankuda -- Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengabarkan, penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat, kini telah temukan titik terang.Ramadhan menyebut, tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Jawa Barat, dan Polres Subang telah menemukan sejumlah barang bukti baru di tempat kejadian perkara.
Satu di antara barang bukti tersebut yakni berupa helm.Helm ini, kata Ramadhan, menjadi barang bukti yang tertinggal karena dalam penyidikan sebelumnya, polisi belum mengamankannya.
Ramadhan mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari pembanding guna melakukan pencocokan dengan DNA pelaku."Jadi kita tinggal mencari pembanding, di mana ada beberapa barang bukti yang tertinggal seperti helm, di sana dari helm tersebut kita sudah mendapatkan sampel dari helm yang tertinggal," kata Ramadhan.
Pencocokan tersebut akan dilakukan oleh Puslabfor Polri.Dengan adanya pencocokan ini, diharapkan penyidik segera mengungkap kasus pembunuhan ini.
"Tinggal kita mencari sampel pembanding dari orang-orang yang nanti akan diduga sebagai tersangka," terang Ramadhan.Mengingat, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi tanda tanya publik.
Hingga memunculkan beragam spekulasi masyarakat.Selain itu, tim penyidik juga tengah melakukan upya pencarian ponsel korban yang hingga kini tak kunjung terlacak.
Menurutnya, ponsel korban diduga telah diamankan oleh pelaku, demi dapat menghilangkan barang buktinya."HP milik korban atas nama AMR itu hingga saat ini belum ditemukan dan sinyalnya belum aktif."
"Jadi sampai saat ini apakah HP tersebut dibawa oleh tersangka apa gimana. Nah itu persoalannya belum ditemukan," kata Ramadhan.Kriminolog Unpad Menduga Ini Sudah Terencana
Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyoroti kasus pembunuhan di Subang yang sampai saat ini tak kunjung rampung terselesaikan.Yesmil menduga, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu merupakan pembunuhan berencana.
Yesmil menyebut, jika petunjuk mengarah kepada pembunuhan berencana, sebaiknya polisi segera menelusuri motif pembunuhan tersebut.Terlebih, kata Yesmil, dalam setiap kasus pembunuhan berencana selalu menyangkut tiga motif utama.
Ketiga motif utama tersebut, yakni asmara, harta, dan tahta."Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan. Dengan demikian, maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial (harta), kekuasaan (tahta), atau asmara termasuk hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," kata Yesmil baru-baru ini.Mengingat, saat penemuan kedua korban tersebut, tidak ada barang berharga yang hilang.
Terkait ketiga motif tersebut, sejauh ini polisi menemukan terdapat keterkaitan.Yakni Yosef memiliki istri muda, sedangkan soal kekuasan atau tahta, Yosef bersama Yoris dan Amalia merupakan pengurus sebuah yayasan.
Polisi Kembali Panggil SaksiKabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, menyebut pihaknya akan memanggil beberapa saksi lagi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Pemanggilan ini, kata Erdi, menindaklanjuti keluarnya hasil laboratorium forensik.Hal tersebut disampaikan Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021).
"Penyidik dari Polres Subang itu akan memanggil beberapa saksi tapi tidak semua dari saksi yang terdahulu itu terkait dari hasil pengembangan laboratorium forensik serta data yang mendukung untuk dipanggil," kata Erdi Sabtu (18/9/2021).Pemanggilan ulang ini dilakukan pihak kepolisian, demi dapat melakukan pengembangan analisis kasus tersebut.
"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," ujar Erdi.Mengingat, sudah tiga minggu berlalu kasus tersebut tak kunjung temui titik terang.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat dan keluarga untuk dapat bersabar dalam pengungkapan kasus ini.Erdi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengungkap siapa tersangka dan apa motif pembunuhan ini.
"Sejauh ini, kita tunggu saja dari penyidik, nanti dalam waktu dekat Insya Allah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan," kata Erdi.
0 comments:
Komentar baru tidak diizinkan.